Perencanaan Awal Jaringan Pipanisasi Air Baku Secara Gravitasi (Studi Kasus: Pengambilan Air Dari Sub Daerah Aliran Sungai Krueng Inong Untuk Keperluan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Daroy)

Penulis

  • M. Ahsan Jass Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Muhilda Fitri Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh

DOI:

https://doi.org/10.37598/tameh.v7i2.60

Kata Kunci:

Air Baku, Pipanisasi, Sistem Gravitasi

Abstrak

Air baku merupakan kebutuhan pokok manusia yang berada pada posisi pertama dalam kehidupan dan selalu meningkat setiap tahunnya. Untuk kesejahteraan penduduk Kota Banda Aceh dan tiga Kecamatan di Kabupaten Aceh Besar, diperlukan ketersediaan air baku yang memadai. Penduduk biasanya memperoleh air dari PDAM Tirta Daroy yang mengambil air dari hilir DAS Krueng Aceh. Pada musim hujan konsentrasi sedimen sungai sangat tinggi sehingga air yang diperoleh penduduk cenderung keruh dan persediaan air tidak mencukupi. Selama ini penduduk mengalami kendala untuk memperoleh air sebagai pemenuhan kebutuhan terutama pada musim hujan, maka menarik bagi peneliti untuk menganalisis tentang keadaan tersebut. Sub DAS Krueng Inong merupakan bagian dari DAS Krueng Aceh yang merupakan sumber air yang menjadi target perencanaan yang berada di Jalin Kabupaten aceh Besar. Sumber air tersebut sebagai solusi dari keresahan penduduk yang memerlukan sumber air yang lebih tinggi dan jauh dari pencemaran karena letaknya yang jauh dari pemukiman, sistem yang dikembangkan adalah sistem gravitasi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menentukan alternatif perencanaan awal jaringan pipanisasi air baku secara gravitasi dan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengelola penyediaan air baku dan sumber daya air. Perhitungan penduduk dengan menggunakan persamaan aritmatik, sehingga didapat jumlah penduduk sebesar 410,689 jiwa pada tahun 2036. Sistem penyaluran air baku dilakukan melalui pipanisasi dengan sistem gravitasi berdasarkan elevasi muka tanah. Terdapat 4 (empat) potongan trase jalur pipa. Jarak dari tempat pengambilan air ke reservoir tujuan adalah Masing-masing memiliki jarak 29,99 km. Diameter pipa yang diperoleh adalah sebesar 16 inchi dengan Q sebesar 0,58 m3/det dan kecepatan 1,18 m/det. Setelah dilakukan penelitian maka kebutuhan air untuk masyarakat sebesar 1,09 m3/det sedangkan debit andalan 1,18 m3/det maka dapat mencukupi.

Referensi

Linsley,dkk.,1996 “Teknik Sumber Daya Air” Jilid 2, Jakarta: Erlangga.

Linsley.dkk, 1996“ Hidrologi untuk Insinyur”, Jakarta:Erlangga,

Muliakusumah, Sutarsih. 2000. Proyeksi Penduduk. Jakarta : Erlangga.

Rusli, Said. 1996. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta : LP3ES.

Joko.2010. Unit Air Baku Dalam Sistem Penyediaan Air Minum, Jogjakarta: Graha Ilmu.

Unduhan

Diterbitkan

2021-04-09

Terbitan

Bagian

Articles