Analisis Perbandingan Tebal Perkerasan Lentur Dengan Metode Analisa Komponen Dan Metode Manual Desain Perkerasan 2013 (Studi Kasus: Ruas Jalan Bandara Rembele Kabupaten Bener Meriah –Batas Kabupaten Aceh Tengah

Penulis

  • Tamalkhani Syammaun Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Firmansyah Rachman Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Tya Wahyuni Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh

DOI:

https://doi.org/10.37598/tameh.v7i2.59

Kata Kunci:

MAK, MDP, Perkerasan Jalan Lentur

Abstrak

Perencanaan tebal suatu struktur perkerasan jalan merupakan salah satu bagian dari rekayasa jalan yang bertujuan memberikan pelayanan terhadap arus lalu lintas sehingga memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pengguna jalan. Kesesuaian dan ketetapan dalam menentukan parameter pendukung dan metode perencanaan tebal perkerasan yang digunakan, sangat mempengaruhi efesiensi penggunaan biaya konstruksi dan pemeliharaan jalan. Pada proses perencanaan tebal lapis perkerasan jalan raya ada beberapa metode yang dapat digunakan antara lain metode AASHTO 93, metode Asphalt institute, Metode Analisa Komponen (MAK) dan Metode Manual Desain Perkerasan (MDP) 2013. Masing-masing dari metode tersebut telah diaplikasikan dalam perhitungan tebal perkerasan jalan di Indonesia. Dalam penelitian ini akan dilakukan perbandingan untuk menganalisa dua dari metode tersebut agar didapatkan perencanaan tebal perkerasan yang lebih efisien dan ekonomis dan sesuai dengan kondisi lapangan dan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan tebal perkerasan lentur yang dihitung dengan menggunakan metode MAK dan metode MDP 2013 pada ruas jalan Bandara Rembele Kabupaten Bener Meriah. Dari hasil penelitian didapatkan tebal perkerasan masing-masing metode perhitungan
yaitu tebal perkerasan dengan Metode MAK untuk lapis permukaan atas (surface) adalah 8 cm, lapis pondasi atas (base course) 40 cm, pondasi bawah (subbase course) 20 cm, dan untuk tebal timbunan pilihan sebesar 50 cm. Sedangkan tebal perkerasan dengan metode MDP 2013 untuk lapisan AC-WC adalah 4 cm, lapis AC-BC 6 cm, dan lapisan AC-Base 14,5 cm, serta untuk tebal lapisan LPA sebesar 30 cm. Hasil tebal perkerasan lentur dari kedua metode menunjukkan metode MDP 2013 lebih efisien dan ekonomis, dilihat dari segi biaya dan umur rencana yang telah diperhitungkan.

Referensi

K. S. Ulya, Analisis tebal perkerasan lentur dengan metode manual desain perkerasan jalan 2013 dan AASHTO 1993. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2017.

M. Ramadhan, Studi Perbandingan Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Menggunakan Data CBR dengan Uji Dynamic Cone Penetrometer. Universitas Muhammadiyah Aceh, 2016.

"Peta Provinsi Aceh", Diakses pada: April. 16, 2018. [Online]. Tersedia: http://peta-kota.blogspot.co.id/2016/12/peta-provinsi-acehhd.html.

"Peta Kabupaten Bener Meriah", Diakses pada: April, 16 2018. [Online]. Tersedia: http://peta-kota.blogspot.co.id/2016/12/petakabupaten-bener-meriah.html.

Sukirman, Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung: Nova, 1999.

Sukirman, Beton Aspal Campuran Panas. jakarta: Granit, 2003.

Bina Marga, Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/m/bm/2013. Jakarta: Dept.Pekerjaan Umum, 2013.

Unduhan

Diterbitkan

2021-04-09

Terbitan

Bagian

Articles