Penggunaan Abu Sekam Kopi dan Ordinary Portland Cement terhadap Kuat Tekan Beton Normal
DOI:
https://doi.org/10.37598/tameh.v11i2.231Kata Kunci:
Semen OPC, Kuat Tekan, BetonAbstrak
Semen merupakan salah satu bahan pengikat yang lazim digunakan sebagai material pembentuk beton. Limbah sekam kopi saat ini banyak terdapat di kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah yang memiliki kandungan sillika menjadi dasar untuk melakukan penggunaan abu sekam kopi dan semen OPC sebagai bahan perekat terhadap kuat tekan beton normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetahui seberapa besar pengaruh penggunaan abu sekam kopi dan semen OPC sebagai bahan perekat terhadap kuat tekan beton normal pada persentase 5%, 10% dan 15%. Penelitian yang dilakukan adalah pembuatan benda uji dengan bentuk silinder berukuran 15 x 30 cm. Pengujian dilakukan pada umur beton 7 dan 28 hari dengan menggunakan mesin uji kuat tekan Compressing Testing Machine dan metode pembuatan benda uji sesuai dengan standar SNI 7656-2012. Hasil pemeriksaan abu sekam kopi diperoleh senyawa sillikat (SiO2) 29,11%, magnesium oksida (MgO) 4,92%, kalsium oksida (CaO) 5,33%, ferioksida (Fe3O3) 4,25% dan alluminium oksida (Al2O3) 0,87%. Hasil uji kuat tekan rata-rata yang diperoleh pada penelitian ini untuk beton umur 7 hari pada persentase campuran abu sekam kopi 5% adalah 20,21 MPa, persentase 10% menghasilkan kuat tekan 20,03 MPa dan pada campuran abu sekam kopi 15% 17,25 MPa. Kuat tekan beton rata-rata pada umur beton 28 hari dengan campuran abu sekam kopi 5% adalah 20,27 MPa pada persentase campuran abu sekam kopi 10% 19,70 MPa dan pada campuran abu sekam kopi 15% 15,46 MPa. Perbandingan hasil uji kuat tekan beton umur 7 dan 28 hari lebih tinggi pada beton umur 7 hari. Hasil uji kuat tekan yang berbeda antara umur beton disebabkan oleh persentase campuran abu sekam kopi yang tinggi dimana semakin tinggi campuran abu sekam kopi mengakibatkan daya rekat pada beton semakin lemah.
Referensi
Kementrian PUPR. 2017. Konsep Dasar Konstruksi Perkerasan Kaku. Bandung. Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Mulyono. 2005. Teknologi Beton. Andi offist: Yogyakarta
Murdock, L.J. & Brook, K.M., (2003). Bahan dan Praktek Beton, Edisi Keempat Terjemahan oleh Stephanus Hindarko. Erlangga, Jakarta
Neville. 2003. Properties Of Concrete, Diterjemahkan Oleh Zainul Astamar. Erlangga. Jakarta
Nugraha, P. 1998. Teknologi Beton dengan Antisipasi Terhadap Pedoman Beton. Surabaya. Universitas Kristen Surabaya
Ronduowono, F. 2013. Pengaruh Fisis Agregat Terhadap Rongga Dalam Campuran Beraspal Panas. Manado. Universitas Sam Ratulangi
Ruksudjarit, A dkk. 2008. Synthesis and characterization of nanocrystalline hydroxyapatite from natural bovine bone. Jakarta. Current Applied Physics
Sagel,dkk. 1994. Pedoman Pengejaraan Beton. Jakarta. Erlangga
Sasmitha dkk. 2014. Jurnal Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil. Bali. Teknik Sipil Udayana
Sukandarrumidi. 1991. Bahan Galian Industri. Yogyakarta. Universitas Gajah Mada
Silvia, S. 2003. Beton Aspal Campuran Panas. Bandung. Granit
Supriyono. 2012. Panduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Bandung. Selamba Empat
Suratiyah. 2006. Ilmu Usaha Tani. Jakarta. Penebar Swadaya
Tjokodirmuljo, K. 1996. Teknologi Beton. Yogyakarta. Nafiri
Wang, C.K, & Salmon, C.G. 1990. Desain Beton Bertulang, Jakarta. Erlangga Edisi ke 4 Jilid 1
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Keumala Citra SZ, Meillyta, Nauly Tonayu HSB
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.