Pengaruh Angin Terhadap Tata Letak dan Jumlah Sekrup Konstruksi Baja Ringan Berdasarkan SNI 7971 2013

Penulis

  • Mahdi Syahbana Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Agustiar Agustiar Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Lindawati Lindawati Universitas Muhammadiyah Aceh

DOI:

https://doi.org/10.37598/tameh.v10i2.166

Kata Kunci:

Light weight steel, connection failure, screw

Abstrak

Material baja ringan dalam dunia konstruksi mengalami perkembangan pesat. Namun masih banyak terjadi kegagalan konstruksi pada baja ringan sehingga mengalami kerugian. Kegagalan struktur baja ringan banyak terjadi pada bagian sambungannya. Alat sambung pada baja ringan biasanya adalah sekrup (selfdrilling screw). Lokasi penelitian adalah pada Gedung Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh. Permasalahan pada penelitian ini adalah melihat tata letak dan jumlah sekrup pada struktur atap baja ringan yang dilakukan untuk setiap batang sesuai aturan, melihat pengaruh angin terhadap tata letak dan jumlah sekrup pada struktur atap baja ringan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh tata letak dan jumlah sekrup pada struktur atap baja ringan. pada struktur atap baja ringan. Standar perencanaan yang digunakan dalam perencaanan struktur baja ringan yaitu menggunakan ketentuan SNI 7971 2013 dan standar perencanaan pembebanan menggunakan SNI 03 1727 1989. Langkah-langkah perhitungan menggunakan metode Load Reristance Factor Design untuk perencanaan struktur baja yang diatur dalam SNI 03 1729 2002. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jumlah dan tata letak sekrup berbeda dengan yang didapatkan di lapangan. Dari perhitungan yang didapatkan nilai rekap beban mati dengan nilai maksimum 123,07  kg,  beban  hidup  dengan  beban  maksimum 301,6 kg, untuk     beban  angin  tekan  dan angin hisap dengan beban maksimum 180 kg. Diperoleh nilai gaya desain maksimum sebesar 1241,33 kg dan untuk nilai tahanan tumpu baut sebesar 256,752 kg. Jumlah sekrup didapatkan dimana nilai gaya desain dibagi dengan nilai tahanan tumpu, pada masing-masing batang 1, 2, 3, 4 dan 5 sekrup. Sedangkan untuk masing-masing batang yang dilapangan menggunakan 3 buah sekrup.

Referensi

Alkhaly, Yulius Rief, 2012. Dasar-dasar SAP2000. Modul 1. JTS-Unimal.

Anggara, Dwi Prima, 2014. Pengaruh arak Screw Terhadap Kekuatan Sambungan Pada Baja Ringan. Mahasiswa Jrusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya.

Badan Standardisasi Nasional, 2013. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Canai Dingin SNI 7971: 2013. Bandung.

Badan Standardisasi Nasional, 1989. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung SNI 03-1727-1989. Bandung.

Devtrina, dkk, 2020. Studi Eksperimental Penggunaan Sekrup Tipe Self Drilling Screw pada Sambungan Baja Ringan (Cold Formed Steel). Jurusan Teknik Sipil, Bandung: Universitas Komputer Indonesia.

Fariduzzaman, 2016. Uji Pergerakan Angin di Sekitar Model Gedung dengan Terowongan Angin. Jurnal Teknologi Lingkungan Vol.17, No 2 Tanggerang Selatan: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Setiawan, Agus, 2008. Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD (Sesuai SNI 03-1729-2002). Jakarta: Erlangga.

Setiyarto, Djoko, 2012. Perilaku Sambungan Sekrup (Self Drilling Screw) pada Sambungan Momen Sebidang untuk Struktur Baja Ringan. Jurnal Teknik Sipil. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Sucipta, dkk, 2013. Analisa Pola Keruntuhan Konstruksi Rangka Atap dengan Menggunakan Profil Baja Ringan. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik. Universitas Sriwijaya.

Wicaksono, Agustinus, 2021. Panduan Konsumen Memilih Konstruksi Baja Ringan. Yogyakarta: ANDI.

Unduhan

Diterbitkan

2021-12-31

Terbitan

Bagian

Articles