Persepsi Masyarakat terhadap Dampak Limbah Tahu di Sekitar Sungai

Penulis

  • Nina Shaskia Universitas Syiah Kuala
  • Irda Yunita

DOI:

https://doi.org/10.37598/tameh.v10i2.153

Kata Kunci:

persepsi masyarakat, limbah tahu, sungai, Krueng Daroy, Krueng Doy

Abstrak

Seiring dengan populernya makanan tahu di kalangan masyarakat Indonesia, industri pengolahan tahu semakin berkembang pesat. Sayangnya, pesatnya pertumbuhan industri tahu ini tidak diimbangi dengan pengelolaan limbah yang memadai, akibatnya masih banyak pelaku usaha yang membuang limbah langsung ke sungai tanpa pengolahan. Di Banda Aceh, terdapat 3 pabrik tahu di kawasan Sungai Krueng Daroy dan Krueng Doy yang langsung membuang limbah ke sungai dan berpotensi mencemari sungai. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap dampak limbah tahu di lingkungan sungai serta mengevaluasi pemahaman masyarakat dalam hal dampak limbah tahu terhadap lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Data-data diperoleh melalui kuesioner, observasi serta wawancara. Data yang diperoleh kemudian diolah secara deskriptif dan pembobotan. Hasil penelitian disajikan dalam tiga kategori, yaitu persepsi masyarakat terhadap estetika, persepsi masyarakat terhadap bau, dan persepsi masyarakat terhadap dampak limbah tahu pada lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari 90% responden setuju bahwa limbah tahu memiliki dampak negatif terhadap estetika lingkungan dan menimbulkan bau yang sangat mengganggu. Tingkat persepsi masyarakat terhadap limbah tahu pada lingkungan sungai diperoleh 78,56%, artinya lebih dari 75% responden setuju bahwa limbah tahu memiliki dampak terhadap lingkungan. Dilihat dari rata-rata nilai sikap yaitu sebesar 785,6 termasuk dalam kriteria “mengganggu”. Hal ini menunjukkan bahwa limbah tahu memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan pemahaman pelaku usaha akan dampak limbah tahu terhadap lingkungan beserta langkah-langkah yang harus dilakukan untuk meminimalisasi dampaknya terhadap lingkungan, seperti pembuatan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) yang memadai atau menggunakan kembali limbah cair tahu untuk berbagai keperluan.

Referensi

Sayow, Febrian, dkk., 2020. Analisis Kandungan Limbah Industri Tahu dan Tempe Rahayu di Kelurahan Uner Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa. Agri-sosio Ekonomi Unsrat, 16 (2), pp. 245-252.

KBR, 2018. Ribuan Industri Kecil & Menengah Tak Dilengkapi Instalasi Pengolahan Limbah yang Memadai. [Online] (Updated 12 Juli 2018).

Halo Semarang, 2019. Minimnya Pemahaman Pengolahan Limbah pada Pabrik Tahu Berpotensi Cemari Lingkungan. [Online] (Updated 09 Desember 2019).

Sarofah, A. K., 2021. Pengaruh Limbah Tahu terhadap Kualitas Air Sungai di Desa Mejing Kecamatan Candimulyo. Indonesian Journal of Nature Science Education (IJNSE), 4 (1), pp. 400–403.

Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus per Aqua, dan Pemandian Umum.

Merdeka.com, 2020. Miris, Air Sungai di Jombang Berwarna Putih Diduga Kena Limbah Pabrik Tahu. [Online] (Updated 12 November 2020)

Kompasiana, 2020. Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Tahu. [Online] (Updated 1 Mei 2020).

DetikNews, 2020. Ini Dampak Limbah Home Industri Tahu di Jombang yang Dibuang Sembarangan. [Online] (Updated 25 November 2020).

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Kota Banda Aceh., 2011. Laporan Evaluasi Pelaksanaan 4 Tahun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Banda Aceh Tahun 2007–2010. Banda Aceh: Bappeda.

Achmad, R., 2004. Kimia Lingkungan. Edisi I. Yogyakarta: Andi Offset.

Republika, 2019. 82 Persen Sungai di Indonesia Tercemar dan Kritis. [Online] (Updated 23 Maret 2019).

Antaranews, 2014. 70 Persen Sungai Tercemar Limbah Rumah Tangga. [Online] (Updated 27 November 2014).

Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.

Rismawati, Laila dkk., 2020. Kajian Persepsi dan Perilaku Masyarakat terhadap Pencemaran Air Sungai Martapura. EnviroScienteae,16 (3), pp. 389-396.

Suriawiria, U., 2003. Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat. Bandung: Penerbit Alumni.

Mahida, UN., 1984. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. Jakarta: Rajawali.

Suharto., 2011. Limbah Kimia dalam Pencemaran Udara dan Air. Yogyakarta: Andi Offset.

Chandra, B., 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC.

Kesuma, DD., Widyastuti, M., 2013. Pengaruh Limbah Industri Tahu Terhadap Kualitas Air Sungai di Kabupaten Klaten. Jurnal Bumi UGM, 2, pp.1-10

Adack, J., 2013. Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu terhadap Lingkungan Hidup. Lex Administratum, 1 (3), pp. 78–87.

Robin & Supendi, A., 2016. Analisis Dampak Limbah Cair Industri Tahu terhadap Penurunan Kualitas Air dan Keragaman Ikan Air Tawar di Sungai Cipelang Kota Sukabumi. Ummi, 10 (2), pp. 52–56.

Marian, E & Tuhuteru, S., 2019. Pemanfaatan Limbah Cair Tahu sebagai Pupuk Organik Cair pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Putih (Brasica pekinensis). Agritop, 17 (2), pp. 135–145.

Aliyenah, Napoleon, A., dan Yudono, B., 2015. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Pupuk Cair Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea Reptans Poir). Jurnal Penelitian Sains, 17 (3), pp. 102–110.

Farhana, D. dan Wijaya, Y. R. P, 2021. Pemanfaatan Limbah Cair Tahu sebagai Pupuk Organik Cair untuk Berbagai Tanaman di Kampung Lengkong, Kota Langsa. Prosiding SemNas Peningkatan Mutu Pendidikan, 2 (1), pp. 83-87

Zai, AP dkk., 2019. Penetapan Kualitas Air berdasarkan Keanekaragaman Plankton di Krueng Daroy Provinsi Aceh. Jurnal Biologi Edukasi 23, 11(2), pp. 34-38.

Shaskia, N. dan Yunita, I., 2021. Evaluasi Perilaku Masyarakat Terhadap Kualitas Air pada Sungai Krueng Daroy dan Krueng Doy. VOCATECH: Vocational Education and Technology Journal, 2(2), pp. 88-94.

Mulyani, Marwan dan Ismail, N., 2012. River Water Quality Spatial Analysis Based on Physical Parameter Throughout Krueng Daroy In Banda Aceh. Journal of Aceh Physics Society, SS, 1 (1), pp. 1-2.

Sugiyono., 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Umar, H., 1999. Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Unduhan

Diterbitkan

2021-12-31

Terbitan

Bagian

Articles