IDENTIFIKASI DAMPAK BENCANA TSUNAMI TERHADAP PERMUKIMAN MASYARAKAT DI KOTA BANDA ACEH

Penulis

  • Widya Soviana Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Eva Herlina Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik AL MUSLIM
  • Saryulis Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh

DOI:

https://doi.org/10.37598/rumoh.v11i2.167

Kata Kunci:

Arah Permukiman, Kondisi Permukiman, Sarana dan Prasarana, Banda Aceh

Abstrak

Permukiman di Kota Banda Aceh terus berkembang pasca bencana tsunami pada 26 Desember 2004. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan permukiman yang terjadi setiap tahunnya. Kecenderungan masyarakat untuk tinggal di kota menjadikan wilayah Kota Banda Aceh mengalami peningkatan jumlah penduduk yang disertai dengan berkembangnya permukiman baru. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh bencana tsunami terhadap pertumbuhan permukiman, arah pertumbuhan permukiman serta sarana dan prasarana di Kota Banda Aceh. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang diberikan kepada 100 orang responden. Metode statistika yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik quota sampling dengan pengolahan data menggunakan software SPSS versi 24 dengan analisis deskriptif. Hasil uji validitas kondisi pertumbuhan permukiman diperoleh nilai r hitung (0,572) > r tabel (0,195), arah pertumbuhan permukiman diperoleh nilai r hitung (0,407) > r tabel (0,195), sedangkan pada kondisi sarana dan prasarana diperoleh nilai r hitung (0,404) > r tabel (0,195). Hasil uji reliabilitas nilai Cronbach’s Alpha kondisi pertumbuhan permukiman sebesar (0,670), arah pertumbuhan permukiman sebesar (0,655), dan kondisi sarana dan prasarana sebesar (0,614) yang berarti nilai reliabilitasnya mencukupi dengan nilai kritis Cronbach’s Alpha 0,6. Hasil analisis deskriptif rekapitulasi nilai mean untuk kondisi pertumbuhan permukiman sebesar 3,94 yang menunjukkan baiknya pertumbuhan permukiman di Kota Banda Aceh. Pada arah pertumbuhan permukiman diperoleh nilai mean sebesar 3,97 di mana ini juga menunjukkan arah pertumbuhan permukiman yang semakin baik terjadi di wilayah Kota Banda Aceh. Nilai mean tertinggi diperoleh untuk kondisi sarana dan prasarana di wilayah Kota Banda Aceh yakni sebesar 4,24. Maka dapat disimpulkan bahwa dampak bencana tsunami telah menyebabkan pertumbuhan permukiman, arah permukiman serta sarana dan prasarana kota di Banda Aceh relatif semakin baik.

Referensi

Achmad, A., Irwansyah, M., & Ramli, I. (2018). Prediction of future urban growth using CA-Markov for urban sustainability planning of Banda Aceh, Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 126(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/126/1/012166

Akbar, A.; Ma’rif, S. (2014). Arah Perkembangan Kawasan Perumahan Pasca Bencana Tsunami di Kota Banda Aceh. Teknik PWK Volume 3 Nomor 2, 3(2), 274–284.

Anandita, A. (2013). Pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Lingkungan Sebagai Wujud Program Pemberdayaan Masyarakat Di Kelurahan Dinoyo Kota Malang. Jurnal Administrasi Publik Mahasiswa Universitas Brawijaya, 1(5), 853–861.

Mardiansjah, F. H., Handayani, W., & Setyono, J. S. (2018). Pertumbuhan Penduduk Perkotaan dan Perkembangan Pola Distribusinya pada Kawasan Metropolitan Surakarta. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 6(3), 215. https://doi.org/10.14710/jwl.6.3.215-233

Mawardi, M. (2019). Rambu-rambu Penyusunan Skala Sikap Model Likert untuk Mengukur Sikap Siswa. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 9(3), 292–304. https://doi.org/10.24246/j.js.2019.v9.i3.p292-304

Mustika, F., Isya, M., & Achmad, A. (2018). Analisis Pengaruh Kepadatan Permukiman Terhadap Pelayanan Infrastruktur Di Kota Banda Aceh. Jurnal Arsip Rekayasa Sipil dan Perencanaan, 1(4), 138–147. https://doi.org/10.24815/jarsp.v1i4.12464

Nasution, A. M. (2019). Analisis Permasalahan Perumahan dan Permukiman di Kota Medan. (Journal of Architecture and Urbanism Research, 3(1), 27–46. https://doi.org/10.31289/jaur.v3i1.2908

Pewista, I., & Harini, R. (2013). Faktor dan Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk di Kabupaten Bantul. Kasus Daerah Perkotaan, Pinggiran Dan Pedesaan Tahun 2001-2010. Jurnal Bumi Indonesia, 2. Diambil dari http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/view/168

Suharsaputra, U. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tndakan. Bandung: PT. Refika Aditama.

Syamsidik, Fahmi, M., Fatimah, E., & Fitrayansyah, A. (2018). Coastal land use changes around the Ulee Lheue Bay of Aceh during the 10-year 2004 Indian Ocean tsunami recovery process. International Journal of Disaster Risk Reduction, 29(April 2017), 24–36. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2017.07.014

Tarigan, R. (2005). Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Wicaksono, T., & Sugiyanto, F. X. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Pemanfaatan Perumahan Untuk Tujuan. Doctoral Dissertation, Universitas Diponegoro, 1–32.

Unduhan

Diterbitkan

31-12-2021

Terbitan

Bagian

Articles